• Ahmad Chudori. Jurnalis
Lintas-7.com. Jakarta. Pengemudi ojek online (ojol) dijadwalkan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di 14 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Selasa (20/5/2025).
Unjuk rasa tersebut dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap kondisi kesejahteraan dan keadilan dalam kemitraan antara pengemudi ojol dan aplikator, serta ketidakjelasan regulasi hukum dan tarif yang dinilai merugikan para driver.
Menurut Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, sejumlah tempat yang akan menjadi titik berkumpul massa di antaranya Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, DPR RI, Kantor Aplikator.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat karena aksi ini akan menyebabkan gangguan lalu lintas. Tapi ini adalah bentuk perlawanan atas ketidakadilan yang kami alami,” ujarnya.
Selain di Jakarta, Aksi 205 juga akan berlangsung secara serentak di sejumlah kota besar lainnya seperti Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.
Inti dari tuntutan para pengemudi adalah agar pemerintah menegakkan Kepmenhub KP No. 1001/2022, yang membatasi potongan tarif dari aplikator maksimal sebesar 20%. Mereka mengklaim bahwa kenyataan di lapangan sangat berbeda, dengan potongan mencapai 30% hingga 50%, sehingga merugikan pengemudi.
“Selama ini tidak ada pengawasan tegas. Kalau pemerintah tidak ambil sikap, kami akan teruskan perjuangan kami,” tambah Igun.