-->
  • Jelajahi

    Copyright © Lintas-7
    Lintas-7

    Menu Bawah

    Iklan

    Bupati Bogor Lakukan Upaya Peningkatan Layanan Air Bersih Kepada Masyarakat

    lintas-7
    15 May 2025, 16:39 WIB Last Updated 2025-05-15T09:39:53Z

    Muhamad Rizky. Jurnalis


    Foto. Bupati Bogor Rudy Susmanto


    Lintas-7.com. Bogor. Bupati Bogor, Rudy Susmanto terus memperkuat upaya penyediaan air bersih kepada masyarakat melalui Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, dengan menggandeng pihak swasta melalui skema kerjasama Business to Business (B2B). 


    Selain itu, mata air Ciburial akan ditetapkan sebagai kawasan heritage demi menjaga kelestarian alam dan keaslian sumber air.


    Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Perumda Air Minum Tirta Kahuripan dengan empat badan usaha swasta, di mata air Ciburial, Ciomas, Kamis (15/5/2025).


    Rudy Susmanto menekankan pentingnya pelestarian sumber air sebagai bagian dari kebutuhan dasar masyarakat. Ia menyatakan bahwa kawasan Ciburial bukan sekadar sumber air biasa, tetapi merupakan mata air bersejarah yang mengaliri Istana Bogor hingga Istana Merdeka Jakarta.


    "Karena ini adalah sumber air pertama yang mengaliri istana negara, maka kita tetapkan sebagai kawasan heritage agar tidak dibongkar, tidak dibangun, dan tetap lestari," ujar Rudy. 


    Kerja sama dengan empat badan usaha swasta ini mencakup pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) di wilayah Cigombong, Sukaraja, Ciampea serta pengurangan kehilangan air dari sumber mata air Ciburial.


    “Swasta hanya boleh membangun di hulu, di instalasi air bersih. Sementara pengelolaan dari hulu ke hilir tetap dipegang oleh PDAM,” tegasnya.


    Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan menjelaskan, bahwa air minum merupakan kebutuhan dasar yang juga menjadi hak sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga pemenuhannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. 


    Saat ini, layanan air minum dari Perumda Tirta Kahuripan telah menjangkau 29 dari total 40 kecamatan, namun cakupan pelayanan baru mencapai 12,51% secara administratif, dan 31,31% terhadap jumlah penduduk wilayah pelayanan.


    "Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses air minum yang layak. Maka dari itu, pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) menjadi prioritas yang tidak bisa ditunda,” ujarnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +