-->
  • Jelajahi

    Copyright © Lintas-7
    Lintas-7

    Menu Bawah

    Iklan

    Aktivis Mahasiswa GMNI Sukabumi Dikeroyok Hingga Tewas, Dua Temannya Kritis

    lintas-7
    27 February 2025, 10:41 WIB Last Updated 2025-02-27T03:42:02Z

    Nurkholis. Jurnalis

    Foto. Rumah korban pengeroyokan aktivis kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Sukabumi. 


    Lintas-7.com - Sukabumi. Nasib memilukan menimpa seorang aktivis dari Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, salah satu korban dikabarkan meninggal dunia.


    Kader GMNI dari mahasiswa STH Pasundan asal warga Perum Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ini, diduga meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan dan penganiayaan.


    Korban meninggal adalah aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berinisial RR (25 tahun). Sementara dua lainnya, DH (24 tahun) dan AP (20 tahun). RR beralamat tinggal di Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.


    Ketua GMNI Cabang Sukabumi Raya Aris Gunawan mengatakan RR merupakan aktivis GMNI yang berkuliah di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan. "Korban lainnya bukan (kader GMNI)," kata Aris, Kamis (27/2/2025).


    "Saya kenal betul dan itu kawan seperjuangan. Saya juga mendengar kabar duka sore hari (kemarin) dari teman-teman mahasiswa STH (Pasundan), mengabari kepada kami telah terjadi kemusibahan atau telah meninggalnya saudara kita,” lanjut Aris.


    Sebagai Ketua GMNI Cabang Sukabumi Raya, Aris sangat kehilangan dan turut berduka atas peristiwa yang dialami RR. “Kami segenap keluarga besar GMNI Sukabumi Raya sangat berduka atas meninggalnya kawan seperjuangan kami,” kata dia.


    Pihaknya berharap polisi dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku, walaupun korban RR tewas bukan dalam kegiatan organisasi.


    "Kami berharap kepolisian bisa mencari tahu, menggali informasi proses kejadian ini seperti apa, dan menangkap pelaku. Ini di luar aktivitas organisasi, bentuk personal. Namun kami tetap berharap kepolisian (mengusut) dugaan atau kejadian kepada kawan kita,” ujar Aris.


    Kasubsi Pengelola Informasi, Dokumentasi, dan Multimedia (PIDM) Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli Bahtiarudin membenarkan adanya tiga korban dugaan penganiayaan. Tetapi hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan, mengingat belum didapatkan kronologi dan lokasi pasti kejadian.


    "Jadi sampai saat ini korban selamat belum sadar dan belum bisa memberikan keterangan. Unit Reskrim sudah cek lagi ke rumah sakit, terus menyusuri tempat-tempat yang diduga menjadi tempat kejadian perkara, soalnya informasinya masih belum jelas,” ujar Ade.


    “Ditambah sampai sekarang belum ada pihak yang laporan dan korban belum bisa dikonfirmasi,” katanya.


    Ditanya terkait luka yang dialami para korban, Ade menyebut luka yang dialami korban diduga akibat benda tajam. "Sementara keterangan luka ya memang diduga benda tajam, tapi untuk sayatan atau bacok itu bisa dipastikan, kayaknya harus dicek ke rumah sakit Al-Mulk,” ujar dia.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +