Foto. Kondisi sebagian wilayah terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur.
Lintas-7.com - Kab. Sukabumi. Dampaknya, transportasi terganggu, dan distribusi bantuan serta evakuasi warga terdampak bencana alam baik longsor maupun banjir, menjadi semakin sulit.
Akibat terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur. Berdasarkan data sementara yang tercatat di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat.
Terdapat enam titik jalan utama milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terputus akibat bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.
"Untuk perbaikan jalan yang terputus, kami targetkan satu setengah bulan. Di lokasi bencana, ada enam titik jalan provinsi yang putus ” kata Bambang saat mendampingi Pj Gubernur Jawa Barat,
Bey Machmudin melakukan peninjauan ke lokasi bencana retakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (05/12/2024).
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menjelaskan, sejumlah ruas jalan dan jembatan mengalami kerusakan parah.
Bambang juga menambahkan, fenomena hidro- meteorologi ini memang sudah bisa diprediksi sebelumnya. Namun dampak- nya lebih besar dari yang diperkirakan. “Intensitas hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan seperti yang terjadi di Kabupaten Sukabumi,” katanya.
Beberapa ruas jalan yang terdampak antara lain adalah jalan Cikidang, Pelabuhan Ratu, serta jalan Loji menuju Puncak Darma Geopark.
“Ada sekitar 14 titik longsor yang terjadi per 4 Desember 2024. Namun demikian, kerusakan parah hanya 6 titik yang jalannya putus. Beberapa titik seperti di jalan Loji-Puncak Darma, mengalami kerusakan parah, termasuk jembatan yang patah akibat erosi sungai,” bebernya.
Menurutnya, jalan Loji- Puncak Darma dan jembatan Cilangkap juga mengalami kerusakan akibat geseran sungai yang meng- gerus struktur jalan.
“Kami mohon maaf kepada pengguna jalan menuju Ciletuh, sementara akses ini akan dialihkan melalui rute alternatif. Mudah-mudahan dalam satu setengah bulan, jalur utama ini dapat diperbarui dan dapat dilalui kembali,” pungkasnya.
Yudi Rustandi
Editor. Adi